My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Jumat, 10 Januari 2014

Cerpen ~ Ketika Cinta bertepuk Sebelah Tangan





Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,

Tapi..
Seringkah engkau dikecewakannya?
Seringkah engkau menangis karenanya?
Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?

Lalu…
Pantaskah kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?

Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK

Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?
Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?

Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…
Berpalinglah untuk tetesan airmata itu
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..
Sulitkah itu bagimu?

Jika “YA”,
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..
Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..

Tanpa kamu sadari…
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…

Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…
Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..

Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG,
Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya
Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU
Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI

Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…
Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya kamu melangkah …
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai

Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…
Jangan menunggu hembus angin yang lalu…
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk

Selagi kamu bisa berdiri…
Selagi airmatamu belum habis
Selagi hatimu belum bernanah..

Biarlah sakitnya terasa hari ini..
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu

Bahkan ketika kamu pergi
Dia tak akan menangisimu
Mungkin dia tak menyadarinya

Karena kamu bukan yang diharapkannya
Kamu bukan yang dipirkannya
Kamu bukanlah apa-apa baginya

Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini kamu sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi

Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanmu
Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air matamu,
Menggoreskan rasa kecewa,
Dan mengguratkan luka dihatimu….

Maka…. PERGILAH , PERGILAH…
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa kamu
Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….
Itu yang TERAKHIR…

Ingat...
Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..
Bukalah hatimu,
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu..
Cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu..
Yang lebih menghargai cintamu..

cerpen ~ Berharap Dan menunggu


Di dalam kelas yg ramai penuh dengan teman teman baru dan suasana baru . dimana aku mempunyai banyak teman disana. ya, itulah kelas ku XI IPA 1 melihat keseruan dan kekompakan yg terjadi dikelas XI.IPA 1 membuat aku jatuh cinta dgn kelas ini. dan juga semua teman teman baruku. seakan aku berada di tempat yg paling indah .

diantara semua teman temanku yg aku cinta , ada seorg yg begitu membuatku nyaman. siapakah kamu? iya kamu org yg membuat aku tertawa dan terus tertawa, waktu membuat suatu cerita kita. nyatanya aku telah menaruh hati pada seseorg itu! perasaan ini tumbuh tanpa satupun org yg tau. memperhatikanmu itu adalah kebiasaanku, aku yg selalu ingin tau tentangmu. iya disinilah aku KEPO! , disaat seorg temanku berkata "DIA SUDAH DIMILIKI " , seakan akan hati ini hancur berkeing keping seperti kaca yg jatuh pecah ta beraturan.

hatiku berkata "apakah aku masih ada kesempatan?" apakah cinta ini akan menjadi cerita yg menyakitkan?. disitu hatiku menangis. kemauan yg kupunya untuk bisa memilikimu begitu besar. kuberikan kode kode untuk membuat kamu tau bahwa aku mencintaimu!. ku perjuangkan dgn berbagai cara untuk bisa memiliki hatimu. sudah sekian banyak cara dan kode yg telah kuberikan. namun kau tak pernah lihat bahwa disini ada seseorg yg sedang menunggu dan menunggu! kau hanya melihat dgn sebelah matamu.. 

sampai saat ini aku masih berharap kamu menjadi milikku. biarlah harapan itu akan menjadi sebuah cerita. tidak ku sangka saat teman temanku tau bahwa aku mencintaimu. dan kamu pun tau ! apakah itu jalan untuk bisa memilikimu ?, "tuhan,berilah aku kemudahan untuk bisa berada di jalan itu".  aku akan berada dijalan itu selagi aku masih mampu beridiri. inilah yg kulakukan demi memiliki cinta darimu. di tengah tengah perjalanan, itulah dimana aku mulai lelah untuk berharap padamu.. aku lelah , aku lelah untuk menunggu. 

apakah kau tidak melihat aku berdiri tegak dibelakangmu yg selalu menunggumu . apakah kau merasakan suatu kode kode yg telah kuberikan? . kenapa tidak sekali saja kau melihat aku yg tengah bertahan dan lelah ini?. saat ini aku tidak bisa mengungkapkan dengan kata kata, hanya hati dan jemariku yg mampu mengungkapkan isi semua hati ini.dan inilah perasaanku saat ini.

Rabu, 08 Januari 2014

sejarah makam kuno lokkoe Kota Palopo

Tugas MULOK ~ MENELITI SEJARAH MAKAM KUNO LOKKOE KOTA PALOPO
Disusun oleh siswa kelas XI.IPA1 SMADA PALOPO 2013-2014




 

Wisata Sejarah Pemakaman Lokkoe
37 Makam Datu dalam Sebuah Piramida

Makam datu/raja di kompleks pemakaman Lokkoe konon di bangun pada 1605 Masehi. Proses pembangunanya mulai dilakukan sesaat setelah pembangunan Masjid Djami tua pada 1604. Bangunan tua itu menjadi saksi bisu kearifan masa lalu. Lokkoe, merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Kota Palopo. Konon Makam ini dibangun Setiaraja Petta Matinroe Ri Tompotikka.


Lokasinya terletak sebelah utara Kota Palopo sekitar satu kilometer dari Masjid Djami Tua. Disebut Lokkoe, karena bangunan makam tersebut melengkung dan di dalamnya terdapat 37 makam Raja/Datu Luwu.

Mengunjungi tempat ini, tidaklah sulit. Akses transportasi begitu mudah dan terletak di jalan utama arus lalu lintas yang menghubungkan Palopo dan Kabupaten Luwu Utara.
Lokasi pemakaman ini dipagari tembok yang dihiasi ornamen-ornamen mirip arsitektur Bali. Dibangun pada 1990 oleh pemerintah saat itu, yang sebelumnya hanya pagar kawat, serta terdapat sebuah gerbang di pintu utama yang di sisi kiri-kanannya tersedia dudukan bagi pengunjung.
Penulis yang berkunjung langsung, didampingi penjaga makam, Usman (60). Dia dipercaya pemerintah untuk menjaga dan merawat makam tersebut dari tahun 1992. 20 tahun sudah dia merawatnya.
Menuju bangunan inti pada kompleks pemakaman itu, pemandangan yang ada adalah jejeran batu nisan. Ada yang sudah tersentuh dengan nuansa modern, ada juga yang bertahan dengan ciri khas masa lalu.
Di dalam komleks pemakaman itu terdapat tiga makam yang usianya sudah sangat tua. Diantaranya, Makam Lokko, berbentuk melengkung seperti piramida, makam jarrae berbentuk segi empat seperti benteng, dan makam Cippe berbentuk seperti batu yang sangat besar, ketiganya berada dalam satu makam yang dinamakan makam Lokkoe yang luasnya kurang lebih 670 meter persegi.
Tak ada yang lebih menakjubkan selain sebuah bangunan yang berbentuk piramida. Inilah yang disebut Lokkoe, merupakan makam utama.
Berpintu kawat duri yang dilapisan belakang ditutup sebuah pintu terali besi. Sekitar 37 mendiang Raja-Raja/Datu (Pajung) Luwu di makamkan di sini.
Antara lain Latenripepang, Sultan Abdullah Pattiware, Petta Matinroe Ri Sabbamparu (raja XXVII), Daeng Mabarao-e (putra mahkota raja XXVIII) dan Andi Jellin (raja XXXV) serta A. Tendripadang (raja XXXVII).
Selain raja, di dalam Lokkoe terdapat pula beberapa makam Cenning (orang kesayangan) dan permaisuri raja semua berada di dalam makam tersebut yang memiliki luas kurang lebih 10 X 10 meter, dengan tinggi bangunan 7 Meter, berbentuk melengkung seperti piramida.
Konstruksi Lokkoe tanpa menggunakan sentuhan tulang (besi). Dibentuk dari susunan batu bata, diikat oleh bahan semacam semen.
Pada setiap sudut bidang bangunan, diberi tonjolan yang berfungsi untuk memperkokoh atap makam. Bagian atas dinding diberi tonjolan untuk menahan air yang jatuh dari puncak, sekaligus berfungsi sebagai saluran air.
Sementara itu, di sebelah kanan arah timur, terdapat sebuah kuburan berpagar tembok setinggi 2 meter. Di situ tertulis “Petta Matinro-e ri Sabbamparu”.
Ia adalah salah satu pejuang yang sangat tangguh di Luwu semasa hidupnya. Makam tersebut dinamakan Jerra, artinya makam tembok yang berbentuk segi empat.
Di dalamya terdapat sekitar 13 makam keturunan dari keluarga “Petta Matinro-e ri Sabbamparu”. Sebagian nisan berornamen hiasan sulur-suluran dan ada juga yang terukir dengan lafadz ayat-ayat Qur’an.
Selain Makam Jarra dan Makam Lokkoe juga terdapat Makam Cippe, ialah Makam Opu Ambona Wake. Salah satu pejuang Luwu. Konon batu nisan yang berada di makam tersebut tumbuh dengan sendirinya, saat ini batu tersebut tak tumbuh lagi.
Ukuranya kira-kira jika di peluk oleh orang dewasa, kedua jari tangan tak bertemu atau bersentuhan. Di samping makam Opu Ambona Wake, juga terlihat makam Petta Punggawa, ialah makam salah satu pejuang dari Bone yang membantu pejuang rakyat Luwu untuk mengusir penjajah. 

berikut sebagian gambar dari makam-makam raja yang ada di lokkoe :
 






Sabtu, 21 Desember 2013

AGRO XI IPA 1 Smada Palopo